Pendahuluan
Film Indonesia biasanya menyentuh tema romansa, komedi, atau keluarga. Tapi Aruna & Lidahnya hadir dengan pendekatan yang unik: kisah personal yang dibumbui rasa makanan Indonesia. Ya, film ini bukan cuma soal hubungan antarmanusia, tapi juga hubungan kita dengan rasa, memori, dan kejujuran diri sendiri.
Film ini dibintangi oleh aktor-aktris berbakat seperti Dian Sastrowardoyo, Nicholas Saputra, Hannah Al Rashid, dan Oka Antara. Komposisi ini saja sudah bikin penonton ngiler sebelum nonton — apalagi saat hidangan-hidangan lezat Indonesia muncul di layar!

Sinopsis Singkat
Aruna (Dian Sastrowardoyo) adalah seorang epidemiolog yang dikirim untuk menyelidiki kasus flu burung di beberapa wilayah Indonesia. Tugas dinas ini berubah menjadi food trip pribadi saat ia memutuskan untuk sekaligus menjelajahi kuliner lokal di kota-kota yang ia kunjungi.
Ia mengajak dua sahabatnya:
- Bono (Nicholas Saputra), seorang koki yang sangat mencintai makanan dan prosesnya.
- Nad (Hannah Al Rashid), penulis makanan yang kritis dan straight to the point.
Perjalanan ini semakin rumit karena mereka bertiga juga ditemani oleh Farish (Oka Antara), rekan kerja Aruna yang misterius dan bikin deg-degan.
Sepanjang perjalanan ke Surabaya, Pontianak, Singkawang, dan Pamekasan, mereka bukan hanya mencicipi makanan, tapi juga menggali perasaan, luka lama, dan makna persahabatan yang sesungguhnya. Bisa dibilang: “dari sate sampai perasaan yang dibakar perlahan.”
Keunggulan Film Ini
🍛 1. Makanan Sebagai Medium Cerita
Film ini berhasil menggunakan kuliner sebagai bahasa emosi. Setiap hidangan yang disajikan bukan hanya menggugah selera, tapi juga menyingkap perasaan para karakter. Kamu akan menyadari betapa makanan bisa jadi penghubung antara masa lalu dan masa kini, antara logika dan rasa.
🧠 2. Dialog Pintar, Tapi Nggak Menggurui
Script-nya cerdas, kritis, kadang sarkastik, tapi tetap ringan dan natural. Pas banget buat kamu yang suka film dengan dialog berbobot tapi masih bisa dinikmati sambil nyemil.
👭 3. Chemistry Sahabat yang Relatable
Hubungan Aruna, Bono, dan Nad terasa sangat autentik. Nggak dipaksakan romantis, justru lebih kaya karena kedekatan mereka seperti kamu dan sahabat-sahabatmu — saling roasting, tapi care banget.
🗺️ 4. Eksplorasi Budaya & Lokalitas
Dengan latar di beberapa kota, film ini juga menyajikan visual kota dan makanan daerah yang indah dan jujur. Bukan versi turis, tapi versi lokal banget. Jadi pengen kulineran juga, kan?
Pemeran Utama & Akting
- Dian Sastrowardoyo sebagai Aruna: kompleks, cerdas, kadang ragu, tapi selalu berusaha jujur pada dirinya.
- Nicholas Saputra sebagai Bono: kalem, charming, dan punya vibes culinary boyfriend goals.
- Hannah Al Rashid sebagai Nad: fierce, tegas, dan bikin film ini punya suara perempuan yang kuat.
- Oka Antara sebagai Farish: misterius, bikin penasaran, tapi juga simbol dilema antara hati dan profesionalitas.
Semua karakter punya layer masing-masing dan tidak digambarkan secara hitam-putih. Film ini menghindari klise, dan itu bikin fresh banget.
Soundtrack & Visual
🎶 Soundtrack-nya chill dan pas – cocok banget dengan suasana perjalanan dan obrolan-obrolan filosofis di warung makan.
🎥 Visual makanan? Gila, bikin lapar. Sinematografinya memperlakukan makanan kayak karakter utama. Close-up sate, soto, rawon, sampai nasi goreng pun bisa bikin kamu ngiler level akut.
Pesan Moral & Makna Mendalam
Film ini secara halus menyampaikan banyak hal:
- Tentang pentingnya jujur pada diri sendiri.
- Tentang bagaimana makanan bisa jadi pengingat memori dan identitas.
- Tentang membiarkan sesuatu berkembang tanpa harus diberi label.
Cinta di film ini tidak besar dan meledak-ledak. Ia tumbuh perlahan, diam-diam, tapi dalam. Kayak rawon yang makin lama makin nendang rasanya.